
Charles Thomas Studd, sering dikenal sebagai C. T. Studd (2 Desember 1860 – 16 Juli 1931), adalah seorang misionaris Inggris, kontributor The Fundamentals, dan seorang pemain kriket. Ayahnya bernama Edward Studd, seorang petani sukses di India yang kembali ke Inggeris. Pada 1888, ia menikahi Priscilla Stewart, dan pernikahan mereka menghasilkan empat putri, dan dua putra (yang meninggal saat masih bayi). Anak perempuan itu adalah:
- Salvation Grace Faith Studd (lahir 1889) menikah dengan Martin Sutton dan, setelah kematiannya, David C D Munro
- Dorothy Catherine Topsy Studd (lahir 1891) menikah dengan Pdt. Gilbert A Barclay
- Edith Crossley Mary Studd (lahir 1892) menikah dengan Alfred Buxton yang bekerja di Ethiopia
- Pauline Evangeline Priscilla Studd (lahir 1894), yang dikenal sebagai ‘Ma Ru’, menikahi Lieut Norman Grubb
C.T. Studd dan kedua saudaranya sudah bertobat sebelum ayah mereka meninggal. Studd bergabung dengan kampanye Moody dan menyerahkan hidupnya untuk pelayanan penginjilan di negara asing. Kehidupan C.T. Studd sudah berdampak besar di Cambridge. Selain bakatnya yang luar biasa sebagai pemain kriket terbaik di antara para anggota “Kesebelasan Cambridge” (bahasa Inggris: Cambridge Eleven), satu hal yang juga menghebohkan ialah adanya enam mahasiswa Cambridge lainnya — semua mahasiswa cerdas dan berbakat — yang mengambil keputusan yang sama dengan Studd, setelah mereka mengetahui keputusan Studd. Studd dan keenam temannya tersebut dijuluki “Sapta Cambridge” (bahasa Inggris: Cambridge Seven). Mereka bernazar untuk berlayar ke China dan melayani bersama di bawah naungan Misi Pedalaman China (China Inland Mission — CIM). Cambridge Seven terdiri atas:
- Charles Thomas Studd
- Montagu Harry Proctor Beauchamp
- Stanley P. Smith
- Arthur T. Polhill-Turner
- Dixon Edward Hoste
- Cecil H. Polhill-Turner
- William Wharton Cassels
Cambridge Seven menjadi misionaris di di Misi Darat Tiongkok setelah menghadap kepada Hudson Taylor. Mereka berangkat untuk pelayanan ke sana pada bulan Februari 1885. Dari pekerjaan misionarisnya dia berkata,
Beberapa ingin hidup dalam suara gereja atau lonceng kapel; Saya ingin menjalankan toko penyelamat di halaman neraka.
Ayahnya meninggal saat melayani di Cina dan mendapatkan warisan yang sangat besar jumlahnya. Setelah menekuni firman Allah dan banyak berdoa, Studd merasa terdorong untuk menyerahkan kekayaannya kepada Kristus. Warisan yang didapatkan sebesar £ 29.000, diberikan £ 5.000 untuk Moody Bible Institute, £ 5.000 untuk pekerjaan misi George Müller dan anak-anak yatim piatunya, £ 5.000 untuk pekerjaan George Holland dengan pekerja Inggris miskin di Whitechapel, dan £ 5.000 kepada Komisaris Booth Tucker untuk Salvation Army di India dan sejumlah sumbangan kepada pelayanan lainnya hingga tersisa £ 3.400. Warisan itu diberikan dengan persetujuan Priscilla Steward yang juga melayani di sana, di bawah naungan Bala Keselamatan, istrinya yang dinikahi di Cina. Priscilla adalah utusan Injil muda dari Ulster, Irlandia. Mereka melayani Tuhan bersama-sama di daratan Cina dengan melewati berbagai bahaya dan kesukaran. Pada tahun 1894, karena kesehatannya memburuk, keluarga Studd pun kembali ke Inggris. Di sana mereka menyerahkan tanah milik mereka kepada China Inland Mission.
Sekembalinya ke Inggris ia diundang untuk mengunjungi Amerika di mana saudara lelakinya Kynaston yang mengatur pertemuan yang mengarah pada pembentukan Gerakan Relawan Pelajar. Dia juga mempengaruhi John Mott di sini.
Pada tahun 1900, Studd dan keluarganya hijrah ke India selama 6 tahun untuk melayani para petani dan penduduk yang bisa berbicara bahasa Inggis. Studd menjadi seorang pendeta di sebuah gereja di Ootacamund di India Selatan dan meskipun itu adalah situasi yang berbeda dengan pekerjaan misionaris perintis yang dia lakukan di Cina, pelayanannya ditandai oleh banyak pertobatan antara pejabat Inggris dan masyarakat setempat.
Sekembalinya ke rumah, Studd bertemu dengan seorang misionaris Jerman bernama Karl Kumm, dan dia menjadi khawatir tentang sebagian besar Afrika yang belum pernah dijangkau dengan Injil. Pada tahun 1910 ia pergi ke Sudan dan prihatin dengan kurangnya iman Kristen di Afrika Tengah. Karena keprihatinan ini, Studd mendirikan Heart of Africa Mission dengan kantor pusat di Highland Road di Upper Norwood, London Selatan dengan dukungan dana dari Lord Radstock.
Terhadap saran medis, Studd pertama kali mengunjungi Kongo Belgia pada tahun 1913 di perusahaan Alfred Buxton, dan mendirikan empat stasiun misi di daerah yang kemudian dihuni oleh delapan suku yang berbeda. Studd kembali ke Inggris ketika Priscilla jatuh sakit, tetapi ketika dia kembali ke Kongo pada tahun 1916, dia telah pulih cukup untuk melakukan perluasan misi ke dalam Worldwide Evangelization Crusade dengan pekerja di Amerika Selatan, Asia Tengah dan Timur Tengah serta Afrika. Didukung oleh pekerjaan istrinya di rumah, Studd membangun jangkauan misi yang luas berdasarkan pusatnya di Ibambi di wilayah Budu. Priscilla melakukan kunjungan singkat ke Kongo pada tahun 1928. Itu adalah kali terakhir mereka bertemu sebab setahun kemudian meninggal. Putrinya Pauline dan menantunya Norman Grubb kemudian bergabung dengan Studd.
Pada tahun 1931, masih bekerja untuk Tuhan di Ibambi pada usia tujuh puluh, Charles Studd meninggal karena batu empedu yang tidak diobati di Malaga Afrika, tetapi visinya untuk Cina, India dan Afrika dipertahankan oleh Norman Grubb, yang mengambil alih WEC. Secara total dia menghabiskan beberapa tahun di Cina dan enam di India untuk pekerjaan misionarisnya dan kemudian dia mengabdikan sisa hidupnya untuk menyebarkan pesan Injil di Afrika, mendirikan Worldwide Evangelization Crusade ( sekarang WEC International). WEC adalah nama baru mengantikan Heart of Africa Mission.
Studd menghasilkan banyak buah bagi Kristus selama hidupnya. Di Afrika melayani sambil menanggung kelemahan dan sakit-penyakit. Gigi-giginya tanggal dan beberapa kali ia mengalami serangan jantung. Namun, ia menanggung semua kesulitan itu sebagai prajurit yang baik dari Tuhan Yesus Kristus. Perkataan terakhir yang diucapkannya adalah,”Haleluya!”